Kelemahan para pemula seperti saya di dunia render-merender adalah selalu terburu-buru ingin selalu ajah mencet/klik R (baca Render). Mau render pakai VRay, Lumion, KeyShoot atau mesin render lainnya. Wajarlah karena semua pasti ingin cepat selesai & melihat hasil akhir, supaya job/proyeknya cepat cair juga...wkwkwk.
Sebenarnya prilaku ini salah besar. Alih-alih pengen cepat kelar, malah mumet karena saat si thread sedang menyapu layar mobitor kasil nyapunya ga sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Makanya coba kita tahan dulu nafsu ingin klik si R ini. Coba lakukan beberapa pemeriksaan dasar yang kudu kita perhatikan untuk memverifikasi bahwa si model kita udah siap dirender.
Jika anda memilih dobel side pada opsi render, ini tentu akan memakan resource ram karena logikanya render engine akan mengkalkulasi 2 sisi yang harus dirender. Bisa jadi 2x lebih lambat ngerendernya. Saya sarankan biasakan saja modeling dengan face yang benar.
Memberi texture pada face belakang bisa jadi akan menimbulkan refleksi & bounce yang aneh saat melakukan rendering. Kadang menjadi gelap sekali atau kebalikannya terang sekali. Ini jelas tidak bagus kan..? hehehe
Pastikan juga semua objek geometri sudah benar skalanya dan diposisikan sedekat mungkin dengan sumbu origin lembar kerja sketchup (x,y,z/0,0,0/ merah / hijau / biru). Sebuah mesin render itu umumnya berbasis matematika & fisika. Jadi kita mesti modeling dengan objek geometri yang akurat untuk memberikan hasil pencahayaan dan material yang akurat. Contoh: Matahari tidak akan bisa terlihat seperti laut jika air laut itu diletakkan diwadah cangkir kopi. Atau sebaliknya texture air kopi tidak akan terlihat seperti air kopi jika diletakan di laut yang luas. Siapa yang mau ngopi air kopi sebanyak lautan....wkwkwk.
Terkadang hal-hal aneh terjadi antara SketchUp dan Render engine jika objek geometri tidak normal jauh dari titik asal, atau jika objek bukan ukuran "dunia nyata". Karena render engine berusaha membuat programnya dengan pendekatan semirip mungkin dengan alam ciptaan Alloh SWT Yang Maha Kuasa. Walau terkadang kita ta'jub dengan hasil render seorang master yang sangat realistik, namun saja tetap kita sebagai mahluk tidak akan mampu menandingi kondisi alam yang real hakiki ciptaan Alloh SWT.
Loh..ko jadi tausiah ini ya? hehehe.
OK. Kita lanjut point berikutnya.
Pada render engine disediakan banyak opsi matahari ini. Termasuk warna, intensitas, kecerahan, awan, dll.
Ini masih banyak perlu di ulik lagi. Saking mentoknya umumnya pada interior kadang perlu dibuat lorong besar agar cahaya matahari bisa masuk membantu pencahayaan ruang interior. Karena mengandalkan dari jendela saja tidak akan mendapatkan hasil yang kita inginkan.
Terkadang juga dengan menurunkan resolusi & ukuran output gambar ketingkat paling rendah dahulu misalnya ke 640x480 atau ukuran lebih besar sedikit.
Cara lain juga dengan merender secara render parsial bagian-bagian tertentu yang dianggap dapat mewakili bagian lain secara keseluruhan. Walaupun memang tidak mungkin akan 100% terwakili.
Jika telah mendapat hasil yang sekiranya sesuai harapan, maka setingan akan ditingkatkan ke kualitas dan ukuran render sesuai kebutuhan proyek. Jangan juga berlebihan karena akan memakan waktu yang lama.
Umumnya para master render sudah mempersiapkan setingan-setingan baku sesuai dengan permintaan clientnya. Tinggal merubah sedikit opsi yang dia fahami betul tujuan & fungsinya.
Iseng mengacak-acak setingan bisa berakibat fatal terhadap hasil akhir render. Parahnya lagi lupa apasaja yang sudah di rubah karena terlalu banyak. Saat ingin dikembalikan ke awal lupa semua...wkwkw.
Lain halnya jika kita memang sedang iseng atau emang lagi santai mengulik. Tentu ini baik, dengan catatan tidak terlalu banyak opsi yang dirubah. Ubah satu nilai opsi lalu render. Bagusnya sih begitu, walau kadang kesel. Soalnya ga ada perubahan yang berbeda di monitor...wkwkw
Apalagi nantinya hasil render akan di croping/potong, buat apa kita merender bagian yang terpotong nantinya.
Menyembunyikan geometri yang tidak penting ini akan mempercepat proses render. Karena si mesin render cuma akan mengkalkulasi model yang tampak saja. Semakin banyak objek dalam lembar kerja sketchup, maka semakin lama proses kalkulasinya. Termasuk yang tidak dalam sudut kamera juga akan dihitungnya walau saat render tidak akan dirender.
Caranya adalah klik menu "Window> Model Info> Statistics> Purge Unused". Atau gunakan plugin untuk membersihkan model SketchUp kita dari geometri mubazir yang tidak terpakai dan bermasalah. Saya rekomen adalah plugin cleanUp3.
Penyebab banyaknya objek geometri mubazir ini bisa karena salah dalam modeling atau karena terlalu banyak model komponen yang didownload dari gudang (SketchUp Warehouse). Nah ini juga seringkali bisa menjadi sumber masalah ketika harus melakukan render secara fotorealistik. Waspadalah...
Sebenarnya prilaku ini salah besar. Alih-alih pengen cepat kelar, malah mumet karena saat si thread sedang menyapu layar mobitor kasil nyapunya ga sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Makanya coba kita tahan dulu nafsu ingin klik si R ini. Coba lakukan beberapa pemeriksaan dasar yang kudu kita perhatikan untuk memverifikasi bahwa si model kita udah siap dirender.
1. SALAH FACE ATAU TIDAK DOBEL SIDE.
Ini sulit di ditentukan mana yang salah face saat semua objek model sudah kita kasih material. Sulit bedakan mana face depan, mana face belakang. Solusinya adalah atur dahulu style tampilan SketchUp ke Monokrom. Bisa klik langsung icon style di toolbar atau lewat menu View > Face Style > Monochrome. Pastikan semua face berwarna putih, bukan biru/abu-abu. Balikan face dengan cara klik kanan > Reverse Face jika ada face yang terbalik.Jika anda memilih dobel side pada opsi render, ini tentu akan memakan resource ram karena logikanya render engine akan mengkalkulasi 2 sisi yang harus dirender. Bisa jadi 2x lebih lambat ngerendernya. Saya sarankan biasakan saja modeling dengan face yang benar.
Memberi texture pada face belakang bisa jadi akan menimbulkan refleksi & bounce yang aneh saat melakukan rendering. Kadang menjadi gelap sekali atau kebalikannya terang sekali. Ini jelas tidak bagus kan..? hehehe
Monochrome Style
Reverse Face
2. DETAIL, SKALA, PROPORSIONAL & TITIK ORIGIN
Perhatikan apakah semua model Anda sudah benar & sudah detail. Model yang separuh nafas/sparuh jalan (belum detail) jangan buang waktu dengan iseng-iseng mencet R (Render)..wkwkw. Tanpa dirender jika model Anda sudah cukup detail, maka akan terlihat menarik. Kalo kata para master mah, render itu cuma pemanis ajah.Pastikan juga semua objek geometri sudah benar skalanya dan diposisikan sedekat mungkin dengan sumbu origin lembar kerja sketchup (x,y,z/0,0,0/ merah / hijau / biru). Sebuah mesin render itu umumnya berbasis matematika & fisika. Jadi kita mesti modeling dengan objek geometri yang akurat untuk memberikan hasil pencahayaan dan material yang akurat. Contoh: Matahari tidak akan bisa terlihat seperti laut jika air laut itu diletakkan diwadah cangkir kopi. Atau sebaliknya texture air kopi tidak akan terlihat seperti air kopi jika diletakan di laut yang luas. Siapa yang mau ngopi air kopi sebanyak lautan....wkwkwk.
Terkadang hal-hal aneh terjadi antara SketchUp dan Render engine jika objek geometri tidak normal jauh dari titik asal, atau jika objek bukan ukuran "dunia nyata". Karena render engine berusaha membuat programnya dengan pendekatan semirip mungkin dengan alam ciptaan Alloh SWT Yang Maha Kuasa. Walau terkadang kita ta'jub dengan hasil render seorang master yang sangat realistik, namun saja tetap kita sebagai mahluk tidak akan mampu menandingi kondisi alam yang real hakiki ciptaan Alloh SWT.
Loh..ko jadi tausiah ini ya? hehehe.
OK. Kita lanjut point berikutnya.
3. JENIS WARNA
Ini menurut saya sangat sulit. Pada prakteknya, warna-warna ini sangat dipengaruhi oleh pencahayaan juga. Terutama warna putih atu hitam sekali. Atau warna-warna yang extreem lainnya. Biasanya saya ubah permukaan putih murni/banget putih menjadi putih 92%. Setiap permukaan hitam pekat saya ubah jadi 90% abu-abu. Warna murni atau saturasi warna lainnya tidak lebih dari 92% saturasi. Warna jenuh/saturasi penuh tidak ada di dunia nyata dan akan menghasilkan waktu render yang lebih lama. Warna aneh, banyak noise terjadi karena terlalu banyak pantulan cahaya. Ini juga memakan waktu render karena butuh perhitungan ekstra.4. MATAHARI & LANGIT
Jujur saja, seperti teman-teman lainnya, terkadang sulit bagi saya untuk memahami matahari & bayangan di SketchUp. Terutama mengatur sudut-sudut bayangan yang menimpa objek. Saya juga belum menemukan pengaruh intensitas cahaya matahari & bayangannya yang kita setting di sketchup apakah berpengaruh pada render engine. Tapi seringkali merubah sudut bayangan matahari sketchUp akan berpengaruh ke hasil akhir yang berbeda.Pada render engine disediakan banyak opsi matahari ini. Termasuk warna, intensitas, kecerahan, awan, dll.
Ini masih banyak perlu di ulik lagi. Saking mentoknya umumnya pada interior kadang perlu dibuat lorong besar agar cahaya matahari bisa masuk membantu pencahayaan ruang interior. Karena mengandalkan dari jendela saja tidak akan mendapatkan hasil yang kita inginkan.
5. TES DAHULU DENGAN SETTING QUALITAS RENDAH
Biasanya para master yang udah profesional mengoveride dahulu warna/texture dalam render engine ke satu warna. Ini maksudnya hanya ingin melihat efek2 pencahayaan terhadap objek geometri.Terkadang juga dengan menurunkan resolusi & ukuran output gambar ketingkat paling rendah dahulu misalnya ke 640x480 atau ukuran lebih besar sedikit.
Cara lain juga dengan merender secara render parsial bagian-bagian tertentu yang dianggap dapat mewakili bagian lain secara keseluruhan. Walaupun memang tidak mungkin akan 100% terwakili.
Jika telah mendapat hasil yang sekiranya sesuai harapan, maka setingan akan ditingkatkan ke kualitas dan ukuran render sesuai kebutuhan proyek. Jangan juga berlebihan karena akan memakan waktu yang lama.
6. ISENG ACAK-ACAK SETINGAN LAINNYA (RANDOM TWEAKING)
Jika kita sedang menggarap satu projek untuk kita jual atau permintaan client, coba hindarila godaan untuk men-tweak(asal seting coba-coba) opsi dan setting lainnya sebuah render tanpa kita paham apa tujuan & maksudnya.Umumnya para master render sudah mempersiapkan setingan-setingan baku sesuai dengan permintaan clientnya. Tinggal merubah sedikit opsi yang dia fahami betul tujuan & fungsinya.
Iseng mengacak-acak setingan bisa berakibat fatal terhadap hasil akhir render. Parahnya lagi lupa apasaja yang sudah di rubah karena terlalu banyak. Saat ingin dikembalikan ke awal lupa semua...wkwkw.
Lain halnya jika kita memang sedang iseng atau emang lagi santai mengulik. Tentu ini baik, dengan catatan tidak terlalu banyak opsi yang dirubah. Ubah satu nilai opsi lalu render. Bagusnya sih begitu, walau kadang kesel. Soalnya ga ada perubahan yang berbeda di monitor...wkwkw
7. SEMBUNYIKAN ATAU NON AKTIFKAN
Saat kita ingin merender satu sudut kamera yang sudah kita tetapkan, maka objek geometri yang tidak akan dirender di diluar kamera atau sisi-sisi kamera sebaiknya di hide/sembunyikan dahulu. Jika dalam layer, maka non aktifkan layernya. Tapi hati-hati ada objek yang terbawa ke layer.Apalagi nantinya hasil render akan di croping/potong, buat apa kita merender bagian yang terpotong nantinya.
Menyembunyikan geometri yang tidak penting ini akan mempercepat proses render. Karena si mesin render cuma akan mengkalkulasi model yang tampak saja. Semakin banyak objek dalam lembar kerja sketchup, maka semakin lama proses kalkulasinya. Termasuk yang tidak dalam sudut kamera juga akan dihitungnya walau saat render tidak akan dirender.
8. CUCI BERSIH MODEL (PURGE)
Pemula biasanya banyak meninggalkan sampah & kotoran face, garis, texture, komponen yang tidak terpakai dalam proses render. Kadang bisa 2x lebih besar ukurannya dari model utamanya. Ini fatal baik bagi file sketchup sendiri maupun bagi si mesin render. Maka perlu kita cuci bersih biar kecil & enteng model kita saat di render.Caranya adalah klik menu "Window> Model Info> Statistics> Purge Unused". Atau gunakan plugin untuk membersihkan model SketchUp kita dari geometri mubazir yang tidak terpakai dan bermasalah. Saya rekomen adalah plugin cleanUp3.
Penyebab banyaknya objek geometri mubazir ini bisa karena salah dalam modeling atau karena terlalu banyak model komponen yang didownload dari gudang (SketchUp Warehouse). Nah ini juga seringkali bisa menjadi sumber masalah ketika harus melakukan render secara fotorealistik. Waspadalah...
KESIMPULAN
Barangkali itu saja dahulu sebatas pengalaman saya. Sebenarnya masih banyak sih hal lain yang kita perlu perhatikan sebelum mencet R, seperti pencahayaan, material, dll.
Jadi kesimpulannya adalah, jika ingin menambah kecepatan dalam render dengan hasil yang baik, maka kudu sabar & jangan terburu-buru mencet R. Semua butuh proses tidak ada yang instan kecuali mie instan...hahaha.
Minimal point tersebut diatas bisa membantu & menambah wawasan dalam dunia rendering. Siapa tau kita bisa ikuti jejak para master rendering. hehehe.
Selamat menyapu monitor dengan thread. Semoga sukses... :)
8 Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Klik/Pencet Tombol Render
Reviewed by NCEP Studio
on
Maret 26, 2019
Rating:
Penjelasan yg simple gamapang dimengerti, trima kasih Om
BalasHapusMantull.....Kang. Penjelasannya.
BalasHapusTambah pelajarannya lagi dong master
BalasHapusSiapp... insyaAlloh om. Lagi ribet urusan dapur biar ngebul dulu nih,.... hehehe
HapusSANGAT MEMBANTU..MAKASII KAK
BalasHapusBole tanya Kak; entah knp ya saat aq exsport gmbr di sketchup ke autocad (sudah ok)tapi file cad DWGnya ga ada alias tak tersimpan, padahal sbmlm"nya ada..mohon pencerahan kak
BalasHapusSy kurang faham maksudnya. Mungkin sebelumnya bisa export ke format CAD lalu tidak bisa lagi ya? Jika itu pertanyaannya, kemungkinan masa trial versi Pro sudah habis. Karena hanya versi pro yg dapat export/impor CAD jika menggunakan versi make/gratis.
BalasHapus